Pandemi COVID-19 memberi tantangan bagi para pelaku UMKM Indonesia. Enggak sedikit yang pendapatannya berkurang, bahkan menutup dagangan karena enggak mampu bertahan.
Maka itu biar bisa tetap survive dan berkembang, salah satu yang harus dilakukan pelaku UMKM ialah beradaptasi dengan era digital. Jualan online jadi jawabannya.
Seperti yang dilakukan Bakmi Sundoro. UMKM asal Semarang, Jawa Tengah ini awalnya cuma fokus promosi dan berjualan secara offline. Di antaranya dengan membagikan sample di kawasan Simpang Lima.
Akhirnya Bakmi Sundoro memulai digitalisasi dengan bergabung sebagai mitra UMKM Blibli dan mengikuti pembinaan.
Blibli mengajarkan UMKM Bakmi Sundoro untuk melakukan inovasi produk, membuat kemasan yang layak, hingga berjualan secara online.
“Di masa pandemi semua gerobak dia jual dan fokus online di Blibli. Kemasan juga diperbarui. Hasilnya sudah mulai terasa. Pengiriman lebih luas sekarang ke seluruh Indonesia, strategi juga makin sip, punya distributor di banyak daerah,” ujar SME Sales Channel Lead Blibli Galeri Indonesia, Agus Pribadi, dalam Digitalisasi Kunci UMKM Survive yang diadakan live secara virtual di Instagram kumparan, hari ini, Senin (30/8).
Langkah Blibli Dukung UMKM Indonesia
Terjun di UMKM sejak 2014, marketplace Blibli konsisten mendukung kemajuan para pelaku usaha di Indonesia.
Agus mengatakan, selama tujuh tahun ini banyak tantangan yang dihadapi UMKM. Oleh karena itu, Blibli menghadirkan empat langkah dalam membantu pengusaha mengembangkan bisnisnya.
Pertama ialah dengan membentuk tim pendamping di seluruh daerah. “Kami lihat pelaku UMKM ini butuh didampingi. Makanya kami buat tim pendamping biar mereka bisa jualan di Blibli, dari mulai daftar sampai jualan,” katanya.
“UMKM enggak cukup ditampilkan aja. Tapi butuh cerita yang harus diangkat, tentang proses pembuatan, keunikan produk, dan lainnya. Nah, di Galeri Indonesia ini kami juga mengangkat produknya,” lanjut Agus.
Langkah selanjutnya, Blibli mengadakan kompetisi Blibli Restart Indonesia yang mengajak pelaku UMKM dengan produk menarik, dan akan diberikan pembinaan serta promosi. Terakhir, ada pelatihan rutin untuk meningkatkan penjualan UMKM.
Master Class merupakan pelatihan intensif selama lima hari, untuk mendukung tumbuh kembang UMKM dalam negeri.
Sebanyak 50 UMKM terpilih akan mengikuti program ini, dengan tujuan mengembangkan wawasan dan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam mengelola bisnis, agar usahanya lebih berkembang.
“Kami akan dukung program Master Class dengan memberikan materi-materi dan membawa sosok pelaku UMKM yang sudah sukses, untuk sharing dan memberi tips n trick agar bisa mengikuti jejaknya. Kami juga memberikan slot promosi untuk teman-teman yang bergabung di program ini,” pungkas Agus.